Tuesday, December 26, 2006

lupa ingatan


hmmhh... dua kata bertentangan yang bisa dipadukan jadi satu kalimat hanya dengan akhiran 'an', lupa dan ingat. Kita suka kejebak dalam dikotomi 'lupa' dianggap negatif dan 'ingat' dianggap positif. Biasanya kita gak senang kalo lupa, maka musti berusaha mengingat sebanyak-banyaknya. Cuman... kalo mau jujur, betapa repotnya hidup ini kalo gak ada yg bisa kita lupakan ! segala hal/kejadian yang menyedihkan, mengerikan, bikin marah, dsb. Buat sesuatu yang menyenangkanpun, kita perlu lupa. Bayangin, kalo peristiwa-peristiwa yang lucu keingat terus... kita akan ketawa selamanya, atau sebaliknya terhadap kejadian traumatik.

Untuk bisa konsentrasi, memfokuskan (mengingatkan) diri pada satu hal, berarti juga harus melupakan (hal-hal lain). Misalnya ketika sholat, bisa dilakukan dengan khusyu' ketika kita bisa melupakan urusan-urusan lain (seperti here & now concept). Artinya, ada saatnya kita musti lupa. Nah... kalo dah nyampe sini, lupa bisa jadi bukan perkara negatif, melainkan sebaliknya. Bahkan lupa adalah tujuan juga ! (bingung khan ?? ini filsafat !).

Ketika sesorang belajar menari misalnya... dia harus latihan mengingat, biar gak lupa sama gerakannya, susunannya, urutannya, dsb. Cuman, sebenarnya orang tsb. juga sedang melatih tubuh biar lupa. Jadi ketika menari, gak harus lagi mengingat semuanya. Bayangin ! kalo seorang penari musti mengingat gimana seluruh anggota tubuhnya bergerak, malah jadi kaku dan gak sedap dipandang, Si penari-pun gak bisa menikmatinya, karena gerakan belon sampe pada rasa, terlalu sibuk pada ingatan.

Demikian juga untuk hal-hal lain... belajar naik sepeda, nyetir mobil, bekerja, beribadah... dibutuhkan totalitas dalam konsentrasi. Saat seorang sahabat dan menantu Rosulullah SAW, Ali bin Abi Thalib RA. terkena panah sewaktu perang, para sahabat lain ingin mencabut anak panah tsb. Tapi Ali RA bilang... "tunggu ! nyabut anak panahnya ntar aja, kalo aku lagi sholat." Artinya apa ? Betapa generasi pertama Rosulullah SAW dulu begitu khusyu' dalam beribadah. Sholat bukan cuman aktifitas otak... apalagi aktifitas fisik semata ! tapi sudah menjadi aktifitas hati. Sehingga yang di-ingat hanya satu... Allah SAW, dan me-lupa-kan yang lain, termasuk anak panah yang menancap di tubuhnya.

Beruntunglah kita, yang dikaruniai sifat lupa dan inga', tinggal bagaimana kita mengaplikasikannya. Kapan kita musti lupa dan kapan seharusnya ingat, kasihan si-lupa kalo disalah-salahin melulu. Karena pada hakikatnya tidak selamanya lupa itu beraroma negatif, dan ingat itu musti positif. Di moment penghujung tahun 2006 ini, lupa dan ingat menjadi hal yang mutlak diperlukan, sebagai alat buat bercermin diri, buat introspeksi diri atas segala hal yang sudah di lakukan, biar kita nggak lebih bodoh dari keledai ! (katanya keledai binatang paling bodoh ?) Orang bijak bilang : "sebodoh-bodoh keledai, tak akan ter-antuk batu yang sama untuk kedua kalinya". Kalo 2006 masih sama kaya' 2005... berarti kita masuk kategori 'orang yg merugi'. Apalagi kalo taon ini lebih jelek dari taon kemaren... wah celaka !. Kalo mau jadi orang yang 'beruntung', maka '06 harus lebih baik dari '05, dan '07 kita songsong dengan niatan harus lebih baik dari '06. Amien !

Labels:


Selanjutnya...

Sunday, December 10, 2006

rebellious



"generasi muda, jangan mau jadi generasi penerus !!" gitu kira-kira sebagian orasi Rendra waktu ultahnya yang ke 71 kemaren. Sebuah ungkapan yang berkesan kontroversial, khas Rendra. Dalam konsep kekinian, rasanya 'celoteh' tersebut cukup relevan. Emang, kalo generasi muda cuman jadi penerus doang... kapan majunya, mandul bin gak bisa kreatip dong !! Masih mending kalo yang diterusin, sesuatu yang membanggakan.... Nah, kalo generasi muda jadi penerus kebobrokan moral... mulai dari selingkuh pejabat, sampai skandal sex anggota dewan yang terhormat... ?? Belon lagi mental koruptor, utang luar negeri.... apa itu yang musti diterusin ?! Amit-amit deh !! mendingan ambil jalan alternatif !.

Generasi muda musti jadi generasi 'pemberontak' ! (Bukan memprovokasi lho !!). Tapi emang bener... generasi muda musti berani keluar dari comfort zone ketiak bapak moyangnya, musti berani berpikir lateral, musti berani menolak suapan Mama... kalo itu hasil korupsi Papa. Bukannya malah merongrong Or-Tu biar lebih bersemangat dalam berkorupsi. Kalo generasi mudanya 'melempem' kaya' kerupuk kerendem kuah... wah, tinggal nunggu sebentar lagi deh... Indonesia ditarik dari peredaran.

Udah waktunya generasi muda 'tunjukin dada loe !!'. Bukan ngebanggain kesuksesan Papa... Om... apalagi Opa, Oma, dst. Kalo toh Or-Tu bisa sukses dan kaya... pelajarin prosesnya !! bukan asal terima jadi... karena biasanya gak bakalan lama deh, sukses warisan gitu ! Seseorang bisa merasakan manis ketika sudah merasakan pahit ! Orang bisa bilang gula itu manis, sesudah makan sayur Pare yang pahit. Kalo sejak nongol dari rahim Mama (musti pake caesar lagi !!) sampe segede sekarang... selalu dipenuhi segala fasilitas, mungkin belon bisa ngerasa manis. Walaupun orang laen yang mandang : enak bener jadi anak orang kaya, berak aja dicebokin !. Baru setelah jatuh pailit, Papa di penjara karena ketahuan korupsi atau Mama masuk TV karena ketahuan selingkuh.... baru deh merasakan, bahwa selama ini yang dimakan adalah 'manis'.

Generasi muda harus berani 'gila', untuk bisa menjadi change of agent. "Kepemudaan satu cabang dari kegilaan" kata sebuah hadits Nabi SAW. Emang kegilaan kadang ditakutin, cuman ada saatnya kegilaan diperlukan buat mengubah sejarah yang telah beku dan stagnan. Cuman, setelah itu jangan keterusan gila... ntar gila beneran ! Karena setelah babak pertama revolusi selesai, datang masanya untuk memakai otak dan renungan yang timbul dari kedewasaan berpikir.

Waktu Rosulullah SAW, mengajak kaum musrikin untuk menyembah Allah SWT dan meninggalkan berhala-berhala mereka... jawabannya, kami hanya menuruti apa yang dilakukan oleh nenek moyang kami ! Ibrahim AS muda, berani menghancurkan berhala-berhala, untuk sebuah 'perubahan'!. Meski demikian... sejelek apapun Or-Tu, musti dapet hak-nya buat dihormatin.

Kutipan dari bukunya HAMKA :

"Kerapkali orangtua menyesali pemuda, menuduhnya bekerja terburu2 dan kurang fikir. Kerapkali orang muda menuduh orangtua lamban, lambat bertindak dan terlalu banyak berfikir.
Alangkah sibuknya dunia kalau pemimpin hanya di tangan yang muda-muda. Dan dunia akan membosankan karena lamban geraknya kalau yang memimpin hanya yang tua-tua.
Gabungan di antara gelora semangat yang muda dengan renung-fikiran yang tua itulah, yang menimbulkan keseimbangan di dalam perjalanan hidup."

Labels:


Selanjutnya...

Monday, December 04, 2006

need & want



emang beda, ‘kebutuhan’ dengan ‘keinginan’ ?? Nah.. !! kalo gak bisa mbedain keduanya, ini nih... pangkal dari petaka negeri !!!

Segawat itukah ??

Coba panggil tuh koruptor kelas kakap, interogasi dia ! Apa alasannya koq tega-teganya korupsi uang rakyat, jualan aset negara... padahal gak pernah kulakan ! Bukannya sudah tercukupi ’kebutuhan’ hidupnya untuk tujuh turunan ??

Apa bedanya koruptor tadi dengan seseorang yang babak-belur digebukin massa hanya karena mencuri ayam untuk bayar SPP anaknya ???

Jawabannya, koruptor mencuri asset Negara untuk menuruti ‘keinginan’…. dan pencuri ayam melakukan tindakan tersebut untuk memenuhi ‘kebutuhan’nya.

Dan masih sederet panjang tindak kejahatan lainnya… perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, perselingkuhan….. hanya karena pelakunya gak bisa mbedain, mana kebutuhan dan mana keinginan.

Peluang inilah yang kadang sering digunakan oleh sebuah iklan, untuk menciptakan sebuah ’kebutuhan’ baru. Sebuah produk yang tadinya gak menarik perhatian sama sekali bagi kita... tiba-tiba menjadi sesuatu yang ’harus’ kita konsumsi, hanya karena manisnya bujukan iklan. Misalnya.... sejak mengandung, seorang ibu sudah ’harus’ mengkonsumsi susu untuk ibu hamil. Begitu bayinya lahir.... udah dijemput oleh susu 1-2-3. Gedean dikit, ’disamber’ sama susu 4-5-6. Terusss... mungkin nanti dilanjutkan dengan susu 7-8-9, 10-11-12, ....., dst. sampe menjelang umur 40 ’dicegat’ dengan susu High Calcium. Semakin tua, beda lagi susunya.... sampe suatu saat nanti dibuat susu buat orang yang udah meninggal. (?)

Itu baru salah satu contoh.... masih seabreg ’kebutuhan-kebutuhan’ baru yang musti kita konsumsi.... masalah ketombe, gigi, mie instant, fashion, hand phone,.... dll. Makanya... gak terlalu salah, kalo segolongan ’AntiAd’ menuduh iklan sebagai ’desiring machine’. Bedanya hemat dengan pelit adalah : kalo hemat, kita yang mengatur uang.... tapi kalo pelit, kita yang diatur sama uang !.

Ketika seorang anak berusia 3 tahun ingin bermain dengan sebilah golok yang tajam, sangat mungkin ortu-nya melarang. Karena itu sebuah ’keinginan’ dan bukan suatu ’kebutuhan’. Larangan tersebut sebagai wujud rasa ’sayang’ pada anaknya, karena khawatir anaknya teluka, atau bentuk ’penundaan’ karena dirasa belum waktunya untuk bermain golok.

Kesadaran yang kaya' inilah yang seharusnya kita miliki, biar gak su'uddzan (berprasangka buruk) melulu sama Allah SWT. ketika banyak do’a-do’a yang belum terkabul dan harapan-harapan yang belum tercapai. Mungkin do’a kita cuman sebuah ’keinginan’ dan bukan ’kebutuhan’. Atau Allah SWT, nganggep kita masih terlalu anak-anak dan belum siap buat ngedapetin kesuksesan, kekayaan serta keberhasilan lainnya. Karena kalo dipaksain, kemungkinan besar akan terjadi sesuatu yang membahayakan. Sehingga Dia melarang atau menundanya sebagai wujud rasa SAYANG.

Labels:


Selanjutnya...